Kisah ini saya dengar dari sebuah buku, kalau tidak salah buku terbitan PPPA Daarul Qur’an. Seorang tukang becak yang punya cita-cita ingin haji percaya betul bahwa Allah SWT yang berkehendak memberangkatkan atau tidak memberangkatkan orang. Bukan uang yang menyebabkan orang bisa ke Makkah dan Madinah. Masjidil Haram dan Masjid Nabawi adalah milik Allah, tidak sulit bagi Allah mengundang hamba-hambaNya untuk hadir ke rumahNya.
Supaya diberi privilege untuk bisa ke tanah suci, yang harus dilakukan tentu adalah “merayu” Pemilik tanah suci, alias Allah SWT. Salah satu cara merayunya adalah dengan melakukan apa yang Allah SWT sukai, ridhio, senangi, sehingga Dia berkenan mengundang hamba tersebut ke sana. Tidak peduli setinggi apapun biaya haji, atau biaya umroh, kalau Allah sudah mengundang, maka kun fayakun, terjadilah apa yang Dia kehendaki terjadi.
Pak Parman, tukang becak yang tinggal di kampung Kebon Kopi, adalah salah satu contoh betapa jika Allah sudah berkehendak tidak ada yang tidak mungkin. Dengan menggunakan wasilah “sedekah Jumat” sebagai perantara amal untuk mendapatkan karunia Allah supaya bisa berangkat haji. Tiap Jumat dia membawa penumpangnya ke manapun tujuannya tanpa bayar alias gratis. Itulah cara dia bersedekah.
Singkat cerita, ada mobil yang mogok di dekat area pemukiman Pak Parman. Pemilik mobil tersebut karena terburu-buru akhirnya memanggil Pak Parman buat diantar ke tujuannya. Begitu mau bayar, Pak Parman menolak. Tentu saja orang ini kaget. Setelah dijelaskan, barulah dia mengerti. Dan akhirnya, melalu perantara penumpangnya inilah Pak Parman dan istrinya bisa berangkat dan menunaikan ibadah haji.
Kisah tukang bubur naik haji pun bisa dijadikan ibroh. Meski sinetronnya semakin lama semakin tidak realistis, tapi kisah tersebut berangkat dari kisah nyata yang diceritakan ustad Yusuf Mansur. Bersedekah, lalu Allah SWT menunjukkan jalannya. Nabung saja dulu meski jauh dari cukup, nanti Allah yang akan menggenapkan.
Semoga Allah SWT berkenan mengundang kita, para pembaca JejakHaji.com ini untuk berangkat ke tanah suci. Aamiin ya Rabbal’alamiin...
Comments
Post a Comment