Saat umat Islam di Indonesia dipertontonkan dengan berbagai episode-episode kezaliman yang dilakukan para penguasa, mulai dari kriminalisasi ulama, ketiimpangan hukum, pemberitaan yang tidak seimbang, celaan para buzzer, fitnah dan sebagainya, maka ghiroh umat untuk membela agamanya meningkat. Tidak saja bagi mereka yang orang santri, bahkan mereka yang “Islam KTP” pun bangkit melawan oleh apa yang mereka sebut sebagai kezaliman. Di sinilah timbul masalah baru: militansi yang tidak diiringi literasi. Muncul postingan di grup-grup WA yang menggambarkan keburukan penguasa, atau sesuatu yang menambah keimanan orang yang membaca. Di- sharing tanpa disaring. Tersebar ke berbagai media sosial. Dibaca oleh jutaan orang, walau kebenarannya belum tentu akurat. Ingat kasus foto jenazah laskar FPI yang ditembak mati aparat dalam kondisi senyum? Setelah tersebar kemana-mana, pemilik wajah asli foto itu ternyata masih hidup, dan memang orangnya murah senyum. Dengan sedikit sentuhan Photoshop